Translate

Membuat Detektor Gas LPG (Liquified Petroleum Gas) TGS2610


 Membuat Detektor Gas LPG (Liquified Petroleum Gas) TGS2610

Prinsip Kerja Alat
            Alat detektor gas LPG ini mendeteksi adanya kadar gas propana dan butana diudara, kadar minimal yang bisa dideteksi oleh alat ini adalah 500ppm, sehingga jika kadar gas diudara kurang dari 500ppm maka alat ini tidak bisa mendeteksi adanya gas propana dan butana diudara, ini didapat dari range sensor TGS2610 yaitu 500ppm -10.000ppm. kadar ppm yang maksimal dan valid untuk alat ini hanyalah sampai 10.000ppm, selebihnya dapat dikatakan kurang valid.  
           Alat ini menggunakan sebuah buzzer, 8 buah led sebagai indikator akan adanya bahaya atau tidaknya suatu ruangan / dapur, buzzer akan berbunyi jika keadaan didalam ruangan pada kadar lebih dari 10% atau lebih dari 100.000ppm, tepatnya yaitu jika sensor TGS2610 telah mengeluarkan tegangan output sebesar 4,45 volt.
        Terdapat 8 buah led yang bervariasi warnanya, ada 2 warna putih, 2 warna biru, 2 warna hijau dan 2 warna merah. Tiap-tiap led mewakili suatu keadaan yang berbeda, jika led putih akan menyala saat proses heater pada 90 detik yang pertama, kemudian led warna biru menyala pada heater 90 detik kedua. Led merah menyala pada saat kondisi berbahaya yaitu tegangan output dari sensor TGS2610 lebih dari atau sama dengan 4,45 volt, sebaliknya led hijau menyala pada kondisi aman yaitu tegangan output sensor kurang dari 4,45 volt.


 Minimum System ATMega16

Rangkaian TGS2610
            komponen yang dibutuhkan untuk membuat sensor TGS2610 ini bisa berfungsi optimal hanyalah variabel resistor 10Kohm, yang mana variabel resistor ini digunakan untuk RL (Resistansi Load) untuk sensor TGS2610. Menurut datasheet dari sensor TGS2610, RL yang digunakan yaitu minimal 0,45Kohm, sehingga jika diberikan 10K sudah termasuk dalam batas minimal rangkaian. Berikut adalah gambar skematik dari rangkaian TGS2610

 
 
             Sensor TGS2610 memiliki 4 buah kaki, yaitu 2 kaki untuk mengaktifkan heater di kaki 3 dan 4, pada kaki 1 diberikan GND untuk heater, untuk output tegangan dari sensor ini ada pada kaki 2 yang langsung dihubungkan ke RL yang berupa variabel resistor 10K.  

 
Program Bascom-AVR
'------------------
'Alat Ukur Gas LPG
'by yanuar mukhammad
'------------------
$regfile = "m16def.dat"
$crystal = 12000000
Config Lcdpin = Pin , Rs = Portc.0 , E = Portc.1 , Db4 = Portc.2
Config Lcdpin = Pin , Db5 = Portc.3 , Db6 = Portc.4 , Db7 = Portc.5
Config Lcd = 16 * 2
Config Adc = Single , Prescaler = Auto , Reference = Avcc
'------------------------ Konfigurasi
Ddrb.0 = 1        ‘portB.0 sebagai output
Ddrd = &B11111111 ‘ portD sebagai output
'------------------------ Type
Dim Gas_ref As Word
Dim Gas As Single
Dim Lpg As String * 5
Dim Vol As String * 5
Dim Tegangan As Single
Dim Teganganx As Single
Dim A As Single
Dim Vo As Single
Dim X As Single
Dim Y As Single
Dim Rs As Single
Dim D As Single
Dim E As Single
Dim Ppm As Single
Dim Ro As Single
'------------------------
Deflcdchar 0 , 31 , 31 , 31 , 31 , 31 , 31 , 31 , 31
Deflcdchar 1 , 31 , 17 , 17 , 17 , 17 , 17 , 17 , 31
Cls
Cursor Off
Start Adc
'------------------------
 Upperline
  Lcd "Detektor Gas Lpg"
  Portd = &B11111100  ‘led putih aktif
  Wait 90
  Cls

  Upperline
  Lcd "Range Detektor "
  Lowerline
  Lcd "500 - 10,000 ppm"
  Portd = &B11001111  ‘led biru aktif
  Wait 90
  Cls

Do
  Gas_ref = Getadc(0)   'Nilai tegangan ADC dr out sensor
  Gas = Gas_ref
  Ro = 633750           'kadar Rs dalam udara bersih (ADC minimal)

  Teganganx = Gas_ref / 1023
  Tegangan = Teganganx * 5.15   ‘untuk nilai menampilkan tegangan

X = 5.15 - Tegangan
Y = X / Tegangan
Rs = Y * 10000   ‘untuk menemukan nilai Rs

D = Rs / Ro
E = 112.1 / D       'dari grafik excel ditemukan 112,1x^-0,68
Ppm = E ^ 1.58      '1/0.63
  Vol = Fusing(tegangan , "#.##")
  Locate 1 , 1
   Lcd "(Vol)="
  Locate 1 , 8
   Lcd Vol
  Locate 2 , 1
   Lcd Chr(0)
  Locate 2 , 2
   Lcd "(PPM)=" ; Fusing(ppm , "#.##")

   If Tegangan < 4.45 Then
   Portd = &B11110011  ‘led hijau aktif
   Portb.0 = 0
   End If
   If Tegangan >= 4.45 Then
   Portd = &B00111111  ‘led merah aktif
   Portb.0 = 1         ‘buzzer aktif
   End If

Loop
'------------------------ end




Penjelasan Program dan Kalibrasi
                   Pejelasan program dan kalibrasi ini akan membahas bagaimana cara untuk menampilkan tegangan output sensor dan cara kalibrasi sensor TGS2610.

a. Cara Menampilkan Tegangan Keluaran Pada LCD
                   Untuk mengetahui bagaimana cara agar didapat kadar PPM dalam udara, yang harus dilakukan adalah mengetahui tegangan output sensor TGS2610 terlebih dahulu, sehingga akan didapat nilai Rs dan Ro nya yang kemudian akan diolah ke dalam bentuk PPM. cara agar bisa menampilkan tegangan output sensor TGS2610 pada LCD yaitu dengan menggunakan rumus berikut pada program Bascom-AVR


                  Jadi tegangan output dari port ADC dibagi dengan nilai 1023 karena mikrokontroler sebelum menampilkan data ke layar LCD dari port ADC, dia mengalikan cacahan dengan 1024, cacahan yang dilakukan mokrokontroler lebih detailnya dari 0 sampai 1023, maka dari harus dibagi dengan nilai 1023 agar diketahui nilai yang sebenarnya dari ADC tanpa dikali dengan pencacah. Data yang telah dibagi kemudian dikalikan tegangan ADC yaitu tegangan AVCC, biasanya tegangan VCC ini berkisar antara 4,9 v sampai 5,20 v tergantung dari regulator yang dipakai, jadi akan didapat nilai tegangan output dari suatu sensor, namun perlu dilakukan kalibrasi terlebih dahulu terhadap data tegangan ini dengan membandingkan antara tampilan tegangan output pada LCD dengan multimeter, berikut tabel perbandingan data yang telah diambil dengan menggunakan rumus tegangan diatas. 

Tabel 6.11.2 Tabel Pengujian Keakuratan Data ADC
Kalibrasi ADC (Volt)
Tegangan ADC
Tegangan Multimeter
0,11
0,11
0,14
0,14
0,34
0,33
1,20
1,20
2,37
2,36
4,26
4,26

                   Dari tabel diatas jelas sekali persamaan yang didapat antara menggunakan rumus dengan pengukuran secara langsung dengan multimeter, hanya berbeda 0,01 yang artinya telah layak dipakai untuk suatu pengukuran.


 
b. Konversi dari Tegangan ke PPM
                   Konversi dari nilai tegangan yang telah didapat ke PPM memang agak panjang namun semuanya masih dalam kotegori mudah. Pertama mengambil data dari grafik datasheet sensor mengenai Rs / Ro terhadap kadar gas PPM seperti grafik berikut ini.


 
Dari grafik tersebut jika diambil data per kenaikannya maka akan menghasilkan seperti data pada tabel berikut.

           Tabel 6.11.3 Tabel Sensitivitas Rs/Ro dengan PPM Melalui Grafik
Rs/Ro
PPM
2,8
300
2,7
400
2
500
1,9
600
1,8
700
1,7
800
1,6
900
1,5
1000
0,9
2000
0,75
3000
0,6
4000
0,5
5000
0,49
6000
0,4
7000
0,39
8000
0,35
9000
0,3
10000

Dari data tersebut dapat diketahui senstvitas yang sebenarnya dari sensor TGS2610 untuk melakukan konversi ADC ke PPM dengan menghitung tiap kenaikan dari Rs/Ro terhadap PPM, Data yang telah didapat dikalkulasi menggunakan microsoft excel dan tampilan grafik sehingga akan menghasilkan tampilan seperti berikut.


  
             Dari grafik 5,36 dapat dilihat bahwa terdapat nilai R2= 0,994, yang artinya tingkat keakuratannya 99,4 % dan selisih antara data kesatu, kedua dan seterusnya tidaklah berbeda jauh. Nilai y = 112,1 x-0,63  adalah nilai yang akan digunakan untuk konversi tegangan ke PPM, X mewakili kadar gas dalam PPM dan Y mewakili nilai Rs/Ro, bagaimana cara menampilkan nilai tersebut pada ms.Excel? berikut caranya 


           Setelah dipilih pada menu scatter, maka ms.Excel akan menampilkan grafik yang telah dipih sebelumnya. Kemudian pada tampilan grafik klik kanan tepat di garis grafiknya, Pilih menu Add trendline.... sehingga akan menampilkan suatu layar setting untuk menampilkan option trendline. Setelah itu pilih pilihlah option Power pada trendline option, centang / check pada check list display equation on chart dan display R-squared on chart. Seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut



 
             Jika langkah-langkah diatas telah dilakukan dengan benar maka akan nampak nilai persamaan antara faktor Rs/Ro dengan kadar gas PPM  dan juga akan nampak tingkat keakuratan mengenai selisih data yang didapat dari data pertama hingga terakhir. 
              Langkah kedua setelah tampilan grafik didapat adalah menghitung nilai Ro untuk mendapatkan nilai Rs/Ro. Nilai Ro dan Rs didapat memalui rumus berikut 
              Ro adalah nilai resistansi sensor saat kondisi Rs bernilai 1800 ppm, saat kondisi 1800ppm disini diartikan saat kondisi udara normal, tanpa tercampur oleh gas propana dan butana, karena keadaan 1800ppm adalah keadaan awal atau minimal dari Rs sebelum mendeteksi kadar gas, sehingga jika kondisi awal maka VRl yang dihasilkan adalah 0,08 volt, nilai tegangan 0,08 volt diambil dari nilai minimal yang dikeluarkan oleh sensor saat Rs bernilai 1800ppm, sehingga jika dimasukkan ke rumus hasilnya. Vc pada rumus adalah tegangan AVCC yang digunakan untuk mengaktifkan rangkaian. RL pada rumus adalah Variabel resistor yang digunakan, untuk alat ini menggunakan RL sebesar 10K.

Ro = 5,15 - 0,08 = 5,07
Ro = 5,07 / 0,08 = 63,375
Ro = 63,375 * 10000
Ro = 633750
           
            Nilai Ro telah didapat yaitu 633750, sehingga dari nilai Ro tersebut bisa digunakan untuk mencari nilai Rs/Ro, dengan Rs adalah kondisi sensor mendeteksi berbagai variasi kadar gas diudara,  maka dari itu pada program bascom dinyatakan sbb

            D adalah nilai dari Rs / Ro yang mana nilai D ini yang akan dikonversikan kedalam PPM melalui rumus konversi yang didapat dari grafik yaitu y = 112,1 x -0,63 berikut penjelasan dari rumus konversi. Yang perlu diingat yaitu Y mewakili kadar gas dalam PPm dan X mewakili nilai Rs / Ro.

y = 112,1 x-0,63
y = 112,1 / x 0,63
x 0,63 = 112,1 / y
x 0,63 = (112,1 / y) 1
x 0,63/0,63 = (112,1 / y) 1/0,63
X = (112,1 / y) 1,58
                   
           Dari proses konversi diatas didapatlah rumus untuk mengubah nilai tegangan yang telah dirubah kedalam Rs dan Ro menjadi PPM. rumusnya sbb.

PPM = (112,1 / (Rs/Ro) ) 1,58

                  Diprogram bascom AVR Rs/Ro didefinisikan sebagai variabel D dan hasil dari pembagian antara 112,1 dengan Rs/Ro didefinisakan dalam variabel E. Berikut program bascom yang menjelaskan tentang rumus tersebut
     D = Rs / Ro
     E = 112.1 / D      
     Ppm = E ^ 1.58     

        Kadar PPM yang telah didapat menggunakan rumus yang tertampil pada layar LCD harus dikalibrasi lagi dengan cara menyesuaikan dengan grafik datasheet apakah benar atau tidak nilai tampilan dari Rs/Ro berbanding dengan kadar gas PPM. hasil dari kalibrasi ini seperti berikut.
     Tabel 6.11.4 Tabel Pengujian Rs/Ro terhadap PPM Menggunakan Rumus
Rs/Ro
PPM
0,83
2307
0,79
2505
0,88
2115
0,93
1929


Cara Penggunaan Alat
                   Cara penggunaan alat detektor gas LPG ini tidaklah sulit, hanya perlu memberikan catu daya 12 v atau 9 v jika terdapat rangkaian regulator sehingga lampu led hijau akan menyala untuk mengindikasikan bahwa kadar ruangan akan gas LPG masih aman.
                   Saat pengaktifan alat, led putih akan menyala terlebih dahulu selama 90 detik dan led biru akan menyusul 90 detik juga, sehingga total 180 menit yang mana telah memenuhi standart untuk heater pada sensor TGS2610.
                    Setelah itu letakkan alat ini didekat tabung gas LPG dengan jarak kurang dari 50 cm, jika terdeteksi ada kadar gas LPG yang bocor maka tampilan nilai tegangan dan nilai PPM akan naik sesuai dengan kadar gas LPG diruangan tersebut. Buzzer dan led merah akan aktif jika tegangan keluaran dari sensor > = 4,45 volt sesuai dengan alat yang terdapat dilapangan yang menggunakan sensor MQ5.













1 comment:

  1. maksih mas.. tapi kaya'a masih bingung ubtuk gabungin ke program termometer non kontak

    ReplyDelete